Senin, 23 April 2012

Rahasia Kesuksesan Febri Merajai Yamaha Cup Race 
Pebalap Yamaha Yamalube Alfa Scorpii NHK, Agung Febri Ramadhan, berpose bersama Direktur PT Alfa Scorpii, Hendri Harta Prawira (kanan).
MEDAN - Agung Febri Ramadhan tampil sempurna pada race 2 kelas  MP1 (Bebek 4-Tak Tune Up 125 cc Seeded) serta kelas MP2 (Bebek 4-Tak Tune Up 110 cc Seeded) setelah memenangi race 2 Yamaha Cup Race (YCR). Padahal, pada race 1 seri pembuka YCR di Sirkuit Pancing Medan, Minggu (22/4/12), pebalap asal Banda Aceh ini hanya berada di urutan ketiga, baik pada race 1 maupun 2.

Dengan kesuksesannya di race 2 tersebut, Febri merajai dua kelas bergengsi tersebut dengan poin yang sama, yaitu 41. Jagoan tim Yamaha Yamalube Alfa Scorpii NHK ini mengalahkan rivalnya, Reza Fahlevy dan Bobby Anasis, yang harus puas menjadi runner-up dan di peringkat ketiga.
Kami belajar dari kesalahan pada race 1, yang membuat kami berada di urutan ketiga MP1 dan MP2. Tapi pada race kedua, kami gunakan ban kompon keras. Cuaca ekstrem di lintasan ini memaksa kami melakukannya
-- Agung Febri Ramadhan
Menurut Febri, kunci kesuksesannya pada balapan kali ini terletak pada mekanik yang tangguh, kekuatan pebalap, serta pemilihan ban yang tepat. Tak heran, pada race 2 dia tak memberikan banyak kesempatan kepada Reza dan Bobby untuk menyulitkannya.

"Kami belajar dari kesalahan pada race 1, yang membuat kami hanya berada di urutan ketiga (MP1 dan MP2). Tetapi pada race kedua, kami menggunakan ban kompon keras. Cuaca ekstrem di lintasan ini memaksa kami melakukannya," jelas Febri usai penyerahan hadiah.

"Para mekanik juga bekerja dengan baik untuk pengesetan motor, dan saya sebagai pebalap juga secara konsisten mampu menjaga racing line. Ini yang menjadi kunci kesuksesan saya meraih kemenangan di race 2," tambah Febri, yang juga memanfaatkan YCR ini sebagai persiapan untuk menghadapi PON 2012 di Riau pada bulan September mendatang.

Mengenai Sirkuit Pancing yang memiliki panjang lintasan 1285 meter ini, Febri, yang baru menyelesaikan ujian nasional Sekolah Menengah Pertama, mengaku sangat tertantang. Meskipun demikian, dia bisa melewatinya dan berhasil meraih hasil memuaskan.

"Sirkuit ini sangat sulit dan menantang karena cukup bergelombang," jelasnya seraya berharap bisa lulus ujian, untuk melengkapi kegembiraannya pada akhir pekan tersebut.